IlustrasiKhotbah Tentang Hari Pentakosta. Jun 29, 2021. Khotbah Minggu 20 Mei 2018 - Pentakosta. Renungan Hari Raya Pentakosta: "Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi" - KomKat KWI. Hari Pentakosta (Hari Turunnya Roh Kudus) ~ Timothy Saragi. Belajar dari Hari Pentakosta - Renungan Kristen.Bacaan Filipi 21-11 Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; - Filipi 23 Sebuah baut kecil bersama ribuan baut seukurannya dipasang untuk menahan lempengan-lempengan baja di lambung sebuah kapal besar. Saat melintasi samudera Hindia yang ganas, baut kecil itu terancam lepas. Hal itu membuat ribuan baut lain terancam lepas pula. Baut-baut kecil lain berteriak menguatkan, "Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas kami juga akan lepas!" Teriakan itu didengar oleh lempengan-lempengan baja yang membuat mereka menyerukan hal yang sama. Bahkan seluruh bagian kapal turut memberi dorongan semangat pada satu baut kecil itu untuk bertahan. Mereka mengingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting bagi keselamatan kapal. Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal akan tenggelam. Dukungan itu membuat baut kecil kembali menemukan arti penting dirinya di antara komponen kapal lainnya. Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi keselamatan seisi kapal. Sayang, dunia kerja seringkali berkebalikan dengan ilustrasi di atas. Kita malah cenderung girang melihat rekan sekerja "jatuh", bahkan kita akan merasa bangga apabila kita sendiri yang membuat rekan kerja gagal dalam tanggung jawabnya. Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar kita menggali lubang kubur sendiri. Apa yang disebut gaya hidup seorang Kristen seakan tidak berlaku di tempat kerja. Padahal setiap tindakan yang kita lakukan akan selalu disorot oleh Sang Atasan. Bagaimana sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat rekan kerja menghadapi masalah, kita menganggap itu risiko yang harus ia hadapi sendiri. Tapi sebagai tim, kegagalan satu orang akan selalu membawa dampak pada keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling menjatuhkan? Bukankah hasilnya tentu jauh lebih baik jika kita saling mendukung dan bekerjasama menghadapi persoalan? Kristus mengajarkan bahwa kita adalah satu tubuh. Jika satu anggota mengalami masalah, yang lainnya harus mendorong dan menguatkannya. Jangan sampai masalah yang dialami rekan kerja malah membuat kita senang. Tapi baiklah kita berseru, "Berpeganglah erat-erat! Tanpa kamu, kami akan tenggelam!" Kegagalan atau kesuksesan rekan sekerja akan selalu mempengaruhi diri kita juga FRom Renungan harian Spirit
GS: Pak Paul, judul dari perbincangan kita ini mengingatkan saya akan sebuah ayat di dalam Alkitab yang cukup terkenal yang mengatakan, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan, sekali lagi kukatakan bersukacitalah." Filipi 4:4. Kesan saya waktu membaca ayat ini bahwa ini adalah suatu perintah dari Tuhan untuk kita semua.
Kata-kata pembuka Apakah penting untuk takut akan Tuhan? Ya, sangatlah penting. Hanya mereka yang takut akan Tuhan yang bisa diberkati Tuhan. Sama seperti Ayub, dia takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan. Dia membenci pesta anak-anaknya dan sering berdoa dan mempersembahkan korban bakaran untuk mereka. Ketika Iblis mencobai dia, dia mampu berdiri teguh dalam kesaksian untuk memuaskan Tuhan. Sejak itu, dia menjadi manusia yang bebas, tidak lagi diganggu oleh Iblis, dan hidup dalam berkat Tuhan. Bacalah ayat-ayat alkitab berikut dan rekomendasi terkait tentang takut akan Tuhan. Semoga Anda mendapat pencerahan dan dorongan darinya. Ayub 11 "Ada seorang laki-laki di tanah Us, yang bernama Ayub; dan ia adalah orang yang tak bercela dan jujur, ia takut akan Tuhan dan menjauhi kejahatan". Ayub 120-21 "Lalu Ayub bangun, mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian tersungkur dan menyembah, katanya 'Dengan telanjang aku keluar dari rahim ibuku, dengan telanjang aku juga akan kembali ke situ Yahweh yang memberi, Yahweh juga yang mengambil; terpujilah nama Yahweh'" Mazmur 11110 "Takut akan Yahweh adalah permulaan hikmat; semua orang yang melakukan perintah-Nya berakal budi yang baik puji-pujian kepada-Nya untuk selama-lamanya". Lagu Pujian Firman Tuhan alan yang Diperlukan untuk Takut Tuhan dan Jauhi Kejahatan I Takut Tuhan tak berarti takut tanpa arti, menghindar, memberhalakan, takhayul. Takut Tuhan berarti kagum, percaya, hormat, paham, peduli dan taat. Ialah pengabdian, kasih, penyembahan total, balas budi, berserah tanpa mengeluh. II Tanpa pengenalan s'jati 'kan Tuhan, manusia tak dapat pahami, tak peduli, dan tak taat, tapi takut dan gelisah, penuh ragu dan salah paham, cenderung ingin menghindar. Tanpa pengenalan s'jati 'kan Tuhan, tiada pengabdian dan balas budi; manusia tak miliki penyembahan, penyerahan sejati, hanya pemberhalaan buta, tak lebih dari takhayul kosong. III Tanpa pengenalan sejati 'kan Tuhan, tak bisa takut Tuhan, jauhi kejahatan. Tapi, mereka akan penuh pemb'rontakan, pembangkangan, penuh dengan tuduhan palsu, penilaian keliru tentang-Nya, berbuat jahat lawan kebenaran dan yang dimaksud firman-Nya. Dengan iman yang benar, mereka tahu mengikuti dan andalkan-Nya. Maka, manusia mengerti, mulai peduli pada Tuhan. IV Dengan kepedulian sejati, manusia punya ketaatan. Dari ketaatan 'kan ada pengabdian kepada Tuhan. Dari pengabdian sejati, ada balas budi tanpa syarat. Maka manusia tahu hakikat, watak, dan siapa Tuhan. Saat m'reka kenal Pencipta akan ada penyerahan diri. Hanya dengan ini, manusia dapat singkirkan sisi jahat. V Inilah keseluruhan proses dari "takut Tuhan, jauhi kejahatan" dan juga keseluruhan isi dari "takut Tuhan, jauhi kejahatan." Inilah jalan yang harus ditapaki tuk takut Tuhan dan jauhi kejahatan. dari "Ikuti Anak Domba dan Nyanyikan Lagu Baru" Untuk membaca lebih lanjut firman Tuhan tentang takut akan Tuhan, silakan klik 【Cara Mengenal Tuhan】 Menu Firman Tuhan